Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian Indonesia pada Triwulan I 2025 tumbuh sebesar 4,87% (year-on-year). Meski lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya, angka ini mencerminkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global dan volatilitas pasar keuangan internasional.
Kepala BPS menyampaikan bahwa konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama pertumbuhan dengan kenaikan 4,89% (yoy), didorong oleh stabilitas harga kebutuhan pokok dan momentum belanja masyarakat pasca libur keagamaan.
Dari sisi investasi, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 2,12% (yoy). Pertumbuhan ini relatif melambat akibat kehati-hatian pelaku usaha dalam merealisasikan investasi baru, meskipun proyek infrastruktur strategis tetap berjalan.
Ekspor barang dan jasa menjadi salah satu motor penggerak utama dengan pertumbuhan 6,78% (yoy), didorong oleh permintaan dari negara mitra dagang utama dan perbaikan harga komoditas non-migas.

Sementara itu, tingkat inflasi nasional tercatat berada di level 1,87% (yoy) per Juni 2025, menunjukkan bahwa harga-harga secara umum masih terkendali di tengah tekanan harga pangan global.
Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Semester I 2025 tercatat sebesar 0,81% dari PDB atau setara dengan Rp197 triliun. Menteri Keuangan menyatakan defisit tersebut lebih rendah dibandingkan proyeksi awal berkat peningkatan penerimaan pajak dan efisiensi belanja negara.
Nilai tukar Rupiah sepanjang Triwulan I 2025 stabil di kisaran Rp15.000 – Rp15.300 per USD, dengan dukungan intervensi stabilisasi oleh Bank Indonesia (BI) serta arus masuk modal asing ke surat berharga negara.
Nilai tukar Rupiah sepanjang Triwulan I 2025 stabil di kisaran Rp15.000 – Rp15.300 per USD, dengan dukungan intervensi stabilisasi oleh Bank Indonesia (BI) serta arus masuk modal asing ke surat berharga negara.
BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) masih berada di kisaran 5,0%, dengan perbaikan lapangan kerja di sektor industri pengolahan dan perdagangan.
Meskipun pertumbuhan ekonomi di Triwulan I 2025 lebih rendah dari ekspektasi, pemerintah tetap optimis target pertumbuhan tahunan di kisaran 5%–5,2% masih dapat dicapai dengan mendorong percepatan investasi dan menjaga stabilitas harga.
Penulis : Redaksi Sigernesia

Tinggalkan komentar