Bandar Lampung – Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung terus menghadirkan inovasi dalam memberikan pelayanan publik yang prima. Salah satunya melalui layanan penjemputan berkas pertanahan yang menjadi bagian dari rangkaian Layanan Inklusif. Program ini diperuntukkan khusus bagi pemohon dari kelompok rentan, seperti lansia dan penyandang disabilitas, agar tetap mendapatkan akses layanan yang maksimal.

Kegiatan penjemputan berkas turut diikuti langsung oleh Kepala Subbagian Tata Usaha Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung, Sholin Erbin Mart Rajagukguk, S.E.,M.H. (Selasa, 16 September 2025) Kehadiran pimpinan dalam kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen pelayanan yang mudah, cepat, adil, dan merata, sesuai dengan indikator pelayanan publik yang berorientasi pada aksesibilitas, transparansi, dan kepastian layanan.

Layanan ini juga dirancang dengan kemudahan akses oleh masyarakat. Dimana, pemohon tidak perlu datang langsung ke kantor, cukup dengan mendaftar melalui Google Form yang telah disediakan, mengisi kebutuhan layanan, dan petugas akan segera melakukan penjemputan berkas. Seluruh rangkaian proses ini tidak dipungut biaya, sehingga benar-benar memberikan kemudahan sekaligus kepastian hukum kepada masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Subbagian Tata Usaha menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mobilitas.

“Program ini memang diperuntukkan bagi kelompok rentan, seperti ibu dan bapak agar bisa mengurus pertanahannya—misalnya saat ini Bapak Ibu ya melakukan proses peningkatan hak—dengan lebih mudah dan efisien. Nanti kami akan pantau perkembangan dari proses layanannya. Jika sudah selesai, berkas sertipikat akan kami antarkan kembali ke rumah melalui program LANTAH atau Layanan Antar Sertipikat Tanah” jelasnya.

Melalui program inklusif ini, Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung berharap dapat menciptakan pelayanan publik yang lebih humanis. Kehadiran layanan jemput-antar ini tidak hanya sekadar memudahkan, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, terutama mereka yang selama ini terkendala untuk datang langsung ke kantor.

Harapannya, inovasi ini bisa menjadi role model bagi pelayanan publik yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat, serta memperkuat kepercayaan publik bahwa layanan pertanahan tidak hanya berorientasi pada administrasi, tetapi juga pada kepedulian dan keadilan sosial. (MRM/TW)

Redaksi Sigernesia