Bandar Lampung, 2 Desember 2025 — Sejumlah wilayah di Pulau Sumatera kembali dilanda bencana besar akibat hujan lebat: banjir bandang dan tanah longsor menerjang, memicu kerusakan luas dan korban jiwa yang terus bertambah.

• Data terbaru menunjukkan sedikitnya 604 orang tewas, dengan ribuan lainnya terluka atau masih hilang.
• Dampak kerusakan sangat luas: ratusan ribu warga harus mengungsi — diperkirakan lebih dari 570.000 orang kehilangan tempat tinggal dan bergantung pada pos pengungsian darurat.
• Infrastruktur vital seperti rumah rakyat, jalan, jembatan, dan fasilitas umum banyak rusak, bahkan sampai hilang tertelan longsor atau diterjang arus sungai.
• Banyak kawasan kini terisolasi: akses jalan terputus, listrik dan komunikasi terganggu — membuat proses penyelamatan dan bantuan semakin berat.

Pemerintah pusat, bersama pemerintah daerah dan lembaga bantuan, telah mengerahkan berbagai upaya darurat:

• Tim SAR, Basarnas, militer, dan relawan telah dikerahkan untuk pencarian, penyelamatan, dan evakuasi warga.
• Distribusi bantuan logistik: pangan, air bersih, obat-obatan, dan kebutuhan pokok terus disalurkan ke lokasi pengungsian.
• Upaya jangka pendek sudah dilakukan — membuka jalur alternatif, memperbaiki akses, dan menyediakan pos kesehatan — namun proses pemulihan diprediksi akan berlangsung lama, mengingat luas dan beratnya kerusakan.
• Pemerintah pusat juga telah mengamankan anggaran darurat dan instruksi percepatan penanganan serta recovery infrastruktur dan pemukiman.

Peringatan dini telah dikeluarkan oleh lembaga terkait — termasuk tentang potensi longsor susulan dan lagi-lagi curah hujan tinggi — terutama di daerah pegunungan dan lereng bukit yang rawan.

Para korban dan pengungsi sangat membutuhkan:

• 🍲 Bantuan dasar: makanan, air bersih, selimut, obat-obatan
• 🏥 Akses medis: penanganan luka, penyakit, kesehatan mental
• 🔨 Rekontruksi rumah & perbaikan fasilitas publik
• 📦 Logistik dan distribusi bantuan merata ke daerah terpencil

Kondisi saat ini membutuhkan gerak cepat dan dukungan luas — dari pemerintah, masyarakat, hingga lembaga kemanusiaan.

Bencana ini adalah tragedi besar — tetapi bersama, kita bisa membantu meringankan beban korban, mempercepat pemulihan, dan membangun kembali harapan. Semoga saudara-saudara kita di Sumatera bisa segera bangkit dari bencana ini.

Redaksi Sigernesia